Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 00:36:28【Resep Pembaca】828 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(42)
Artikel Terkait
- Kemensetneg himpun masukan terkait pelaksanaan MBG di Manokwari
- Dinkes Tapin pastikan dapur MBG penuhi standar kesehatan
- Produk olahan rempah Indonesia dilirik pasar Timur Tengah dan Afrika
- UNRWA: 300.000 siswa di Jalur Gaza akan kembali bersekolah
- Utusan Abbas: Palestina butuh dukungan, bukan pasukan internasional
- Menko PM minta Kepala SPPG disiplin untuk cegah penyelewengan
- Waspada cuaca panas, ini cara menjaga tubuh tetap sehat
- Gaya hidup modern picu lonjakan risiko diabetes
- BPOM dukung Kemenbud majukan kebudayaan lewat keanekaragaman hayati
- BGN sebut 112 SPPG ditutup karena langgar SOP
Resep Populer
Rekomendasi

BGN konsolidasikan daerah perkuat tata kelola makanan bergizi

Menperin: Struktur industri nasional makin solid dan kompetitif

KPKP Jaktim gencarkan edukasi pedagang dan warga soal keamanan pangan

Babel perketat pemantauan penerapan SOP dapur SPPG

Kemenkes sebut 315 SPPG kini punya sertifikat laik higiene

Ingin gula darah stabil? Ini cara mengolah nasi putih agar tetap sehat

131 dapur MBG di Kepri layani 388 ribu penerima manfaat

Tujuh negara yang rayakan Diwali, selain India